Kamis, 23 Juli 2009

Lomba Menulis Essay Tentang Jepang

Suka dan tertarik dengan segala hal yang berbau Jepang?
The Japan Foundation mengundang para mahasiswa yang menyukai pengetahuan umum tentang Negeri Sakura tersebut untuk mengikuti lomba penulisan esai. Bertema “Jepang di Mata Orang Indonesia”, kegiatan ini diperuntukkan bagi mahasiswa warga negara Indonesia yang berusia berusia antara 18 dan 23 tahun.

Peserta harus mengirimkan karya esainya berbentuk print-out dan soft copy dengan format CD.
Namun, bukan hanya uang yang akan menjadi penyemangat mengikuti lomba.
Panitia juga akan memilih lima karya terbaik untuk dikumpulkan dan diterbitkan dalam sebuah buku.
Buku terbitan The Japan Foundation ini kemudian akan dibagikan ke berbagai perpustakaan dan taman bacaan di seluruh Indonesia.

Bagi yang tertarik, karya tulis harus dikirimkan ke:
The Japan Foundation di Gedung Summitmas I Lantai 3
Jalan Jenderal Sudirman Kavling 61-62
Jakarta kode pos 12190 atas nama Dipo Siahaan.

Karya diterima paling lambat pada 5 Oktober 2009.
Pemenang akan diumumkan pada 6 November 2009 di Aula The Japan Foundation, Jakarta.
Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Dipo melalui email dipo@jpf.or.id atau telepon di 021-5201266.

Sumber: Kompas.com
========================================
Saya juga sudah menghubungi panitia, meski keterangan diatas bahwa lomba ini untuk mahasiswa tapi bagi masyarakat umum yang masih memenuhi syarat usia (18-23 tahun) bisa mengikuti lomba ini.

Selamat menulis.....^^

Rabu, 22 Juli 2009

Lomba Resensi Novel (Berminat???)

*Lomba Resensi Novel BODYGUARD BAWEL *

Judul : Bodyguard Bawel
Penulis: Triani Retno A
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, April 2009.
Tebal : 181 halaman

Merasa bawel? Pernah dibaweli? Atau hidup bersama orang-orang bawel?Kalau begitu, nggak ada alasan dong untuk nggak mengikutiLomba Resensi Novel BODYGUARD BAWEL ini.

*Syaratnya*
1. Resensiyang kamu tulis udah pernah dipublikasikan di majalah (majalah komersil,majalah komunitas, majalah sekolah) koran, e-magazine, blog, multiply,atau situs. Situs yang dimaksud di sini tentunya tidak termasuk situspurbakala…..

2.Kirim bukti pemuatan resensi itu ke email : retno_teera@yahoo.comJangan<http://us.mc1125.mail.yahoo.com/mc/compose?to=retno_teera%40yaho\o.comJangan>lupa sertakan identitas lengkap kamu : nama, alamat lengkap, nomortelepon, nomor rekening (buat transfer kalo menang. Kalo gak ada rekeningbank dan mau dikirim lewat weselpos juga boleh kok.)

3. Paling lambat diterima tanggal 30 Agustus 2009. Karena dikirimnya lewatemail,hingga detik-detik terakhir pergantian hari pun masih diterima.
4. Pemenangnya diumumkan tanggal 10 September 2009 di blog :www.takhanyanovel. blogspot com dan di milis-milis.

*Hadiah:*
Juara 1 : Uang Rp 250.000,- plus paket buku senilai Rp 350.000,-
Juara 2 : Uang Rp 150.000,- plus paket buku senilai Rp 250.000,-
Juara 3 : Uang Rp 100.000,- plus paket buku senilai Rp 150.000,-
3 hadiah hiburan @ 2 judul buku ku yang lain (nanti jangan lupa diresensilagi, ya?)

Jadi, tunggu apa lagi? Aku di sini duduk manis menunggu resensimu…..
*Triani Retno A*
Email : retno_teera@yahoo.com<http://us.mc1125.mail.yahoo.com/mc/compose?to=retno_teera%40yahoo.com>Blog : www.takhanyanovel. blogspot. comFacebook : Triani Retno A

Rabu, 15 Juli 2009

Hasil Lomba 5 Juli 2009

Mungkin sudah telat tapi ga apalah. Berikut ini adalah hasil lomba Mengarang dan Mewarnai RBA- Tegal dalam rangka memperingati hari anak. Sengaja tidak ada juara 1,2 dan 3 , yang kami ambil adalah karya terbaik dari yang terbaik dari adek - adake kami. Total peserta keseluruhan ada 78 anak yang sebagian besar didominasi oleh perserta lomba mewarnai (66 anak).

Mewarnai
1. Siti Elfariyani
2. Tiah Prihartini

Mengarang kelompok I
1. Naelis Tia Nati Nur Aulia

Mengarang kelompok II
1. Thoyibah

Selasa, 14 Juli 2009

Buku tulis 58 Lembar

Selasa, 14 Juli 2009 (21:17)

Seperti biasa sepulang kantor, sekitar jam 4 sore aku melangkahkan kaki menuju RBA. Untuk sore hari memang biasa tidak terlalu rame bahkan kadang sepi tapi ba’da maghrib barulah anak – anak berdatangan.
Malam ini ada satu hal yang akhirnya jadi obrolanku dengan mb’ Anis. Seperti judul catatan ini (Buku tulis 58 lembar) hal itulah yang akhirnya membuat kita berpikir tentang sesuatu. Di RBA yang masih apa adanya memang kita menggunakan sebuah lemari buku milik mb’ Anis yang sekaligus untuk menyimpan beberapa buku – buku mb’anis. Diantara buku – buku tersebut ada juga buku – buku tulis yang sengaja mb’Anis kumpulkan dari sisa – sisa buku saat dia sekolah.

Hari ini adalah hari kedua masuk sekolah setelah liburan panjang kemarin. Anak – anak bercerita bahwa mereka belum resmi belajar baru sekedar mencatat jadwal dan menyiapkan buku – buku yang akan digunakan. Saat itu dimulai dari Nia yang sedang asyik melihat buku –buku tulis yang sudah berjajar rapi, sebagian sudah berisi tulisan namun ada pula yang kosong. "Bu, aku pinjem buku ini ya…" tiba – tiba Nia meminta ijin untuk meminjam buku tulis yang dia pegang. Sebenarnya sampai saat ini buku – buku di RBA memang belum bisa dipinjam kerumah karena jumlahnya yang masih terbatas. Yang membuatku bertanya – tanya adalah untuk apa Nia meminjam buku tulis yang ternyata setelah aku lihat didalamnyapun tak ada catatan apa – apa.

Ternyata mereka, murid kelas 3 diminta untuk mengumpulkan buku tulis 58 lembar untuk dijadikan buku ulangan . Ayu yang kelas 5 pun ikut nimbrung bahwa dia juga disuruh mengumpulkan buku yang sama, lalu gimana caranya kalau mau pinjam buku tulis??? Entah apa yang ada dipikiran Nia yang terus "kekeh" ingin meminjam buku tersebut. Dengan berat hati kami tak bisa meluluskan permintaan Nia. Sebenarnya kami ingin memberi, tapi jika satu anak diberi pasti nanti yang lainnya juga akan minta. Spontan aku berkata "bukannya habis pada beli buku baru" tapi mereka menjawab kalo buku yang sudah dibeli masih kurang, "ya beli aja di toko buku di Slawi" dan satu jawaban kembali meluncur dari mulut kecil mereka. "Yaaaaaaah…..kalo harus ke Slawi harus bawa duit banyak, aku ga punya duit" aku seperti berhenti bernafas beberapa detik. Mungkin apa yang tadi aku katakan kurang tepat karena sebuah kenyataan bahwa bagi mereka buku tulis 58 lembar adalah barang mahal yang tak semudah itu untuk dibeli.

Namun aku coba mencerna kembali, mungkin saja sebenarnya mereka mampu membeli buku tulis 58 lembar itu hanya saja itu bukan prioritas bagi orang tua mereka. Dari mb’Anis ku tahu bagaimana latar belakang keluarga serta pekerjaan beberapa orang tua dari mereka. Haruskah lagi – lagi masalah ekonomi menghambat cita – cita mereka. Maaf adek – adek kalau kalian harus pulang dengan kecewa, Insya Allah besok mb’ Anis akan beli buku tulis 58 lembar, jadi kalian bisa beli bukunya di warung mb’ Anis (ga usah jauh – jauh ke Slawi).

Bersyukur sekali aku dalam hati bahwa aku amat sangat beruntung memiliki orang tua yang sangat memperhatikan pendidikanku dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan sekolahku. Kami hanya bisa membantu semampu kami dan tentunya teriring doa agar semuanya menjadi lebih baik bagiku dan bagi mereka tentunya. Tetap semangat adek – adek ^^!!!

======================================================
Kunjungi juga:
www.ndeelife.multiply.com (tagline: rba)
untuk bantuan dapat menghubungi eka(08562018563)

Kamis, 09 Juli 2009

Epul (wajah lain di RBA-Tegal)

Untung ada memo kecil yang selalu menemaniku, jadi ide – ide yang tiba – tiba muncul ga hilang begitu saja, seperti ide tulisan dibawah ini yang muncul tiba – tiba malam itu saat jaga di RBA.

Epul (nama panggilan), adalah anak usia mungkin sekitar 3 atau 4 tahun. Aku mengenalnya pertama kali dari mba Anis, teman seperjuanganku di RBA.


Saat itu aku sedang disibukkan dengan diklat 15 hari di Semarang sehingga tak sempat setiap hari ada di RBA, hanya hari Sabtu dan Minggu saat aku pulang ke Tegal, aku sempatkan untuk berada di RBA. Saat Sabtu sore aku datang ke RBA, mba Anis menceritakan tentang seorang anak yang benar – benar hiperaktif. Akupun sampai gemas dan penasaran seperti apa sih anak yang diceritakan mba Anis itu. Tapi selama Sabtu Minggu aku datang ke RBA aku belum bertemu dengan si anak itu, sampai aku harus kembali dulu ke Semarang.


Diklatku sudah selesai dan setiap sore aku bisa standby lagi di RBA. Akhirnya ketemu juga deh sama si anak , epul namanya dan emang bener hiperaktif. Mungkin dia pake “Alkaline” jadi ga ada matinya, aku bener – bener gemes tapi ga mungkin donk main kasar sama anak kecik. Bener – bener uji kesabaran deh terlebih buatku, mba Anis sudah lebih terbiasa menanganinya juga tetap kewalahan. Yang agak membuatku sedikit kecewa adalah kenyataan bahwa si ibu hanya duduk diam melihat tingkah anaknya dan sesekali membentak si anak. Terkadang si anak sudah benar – benar “nakal” maka kata – kata kasar yang keluar dari mulutnya, saat si anak minta dibelikan jajan maka larangan disertai bentakan yang keluar. Lama – kelamaan pemandangan seperti itu jadi tidak aneh lagi dimataku setiap epul dan ibunya datang ke RBA. Namun ada beberapa hal yang mungkin melatar belakangi hal itu semua antara lain kondisi ekonomi dan ketidaksiapan si ibu saat akan berumah tangga dan memiliki anak, diakui dia memang menikah diusia yang sangat muda.


Mala mini ba’da maghrib seperti biasa epul datang lagi ke RBA diantar ibunya. Awalnya aku sempat was –was karena harus menghandle epul sendirian karena mba Anis sedang ada kepentingan lain. Seperti biasa epul langsung mengambil buku cerita anak – anak, kali ini dia melempar – melempar buku yang dia ambil dan menumpuknya di tengah tikar yang ada di ruangan itu, sedangkan ibunya asyik membaca majalah. Epul mulai bertanya – tanya padaku gambar – gambar yang ada di bukui itu, ketulan ada 2 teman epul yang lain (yang seumuran) jadi kuajarkan saja tentang warna dan nama – nama benda. Epul mulai bosan dan mengambil kertas dan crayon, tapi kedua temannya masih asyik bahkan minta dilanjutkan dengan buku – buku yang lain. Selesai mencorat – coret kertas dengan crayon epul ganti mengambil mainan yang lain dan meletakkan kertas dan crayon yang habis dia pakai. Kesel juga lihatnya tapi disabar – sabarin deh…. Terlihat anak – anak mulai mengantuk, sebentar lagi juga jam delapan (waktunya RBA tutup). Dengan perlahan ku memerintahkan mereka untuk merapikan kembali buku – buku dan mainan yang habis dipakai.


Wow! Tanpa diduga epul menuruti perintahku sementara kedua temannya sudah pulang terlebih dahulu. Dia menanyakan padaku dimana dia harus meletakkan crayon yang tadi dia pakai, dimana meletakkan mainan yang tadi dia pakai dan ikut menumpuk kembali buku – buku yang tadi dia lempar – lemparkan ketengah ruangan. Akhirnya kami membereskan semuanya bersama – sama.


Sedikit pelajaran yang mungkin bisa diambil, bahwa sejatinya tiap manuasia itu baik. Anak (bayi) terlahir kedunia ini bagai kertas putih yang bersih. Sifat, sikap dan segala perilaku yang muncul adalah pengaruh dari lingkungan dimana dia tumbuh. Akupun pernah mendengar bahwa anak adalah cerminan orang tuanya dan itupun masuk akal karena anak – anak biasanya akan meniru tingkah laku orang – orang dewasa yang ada disekitarnya dan orang tualah yang paling dekat dengan anak – anak. Aku percaya bahwa epul sebenarnya anak yang pandai, hanya lingkungan yang membuat dia seperti itu. Semoga RBA bisa memberi pengaruh positif pada usia perkembangannya sekarang walaupun sedikit.

Sabtu, 04 Juli 2009

Mau lihat Foto - Foto kita???

Buat teman - teman yang mau lihat foto - foto RBA yang lain bisa masuk ke link dibawah ini:

http://www.ndeelife.multiply.com/photos/album/24

NoBar Yukz..............

Jumpa lagi......

Hari ini RBA-Tegal habis ngadain nonton bareng lho, kita nonton film "Laskar Pelangi". Mungkin ada yang bilang ketinggalan jaman tapi ga tuh yang penting kita happy :)

Acara NoBar dimulai pukul setengah sepuluh dengan 11 orang penonton karena beberapa teman - teman kita mendadak ada acara, maklum saja ini kan sedang libur sekolah. Tapi buat yang ga sempet liburan kemana - mana, RBA mengadakan acara NoBar untuk ngisi liburan kalian. Sekedar info saja di Tegal memang belum ada Cinema 21 so film - film yang masuk juga ga sebanyak di kota - kota besar. Kadang kala ada film, ya filmnya gitu deh..... Laskar Pelangi sebenarnya sudah pernah diputar di Tegal tapi ternyata masih banyak adek - adek yang belum sempat nonton.

Acara nonton selesai pukul setengah dua belas tapi endingnya agak kurang puas karena mendadak mati lampu jadi speakernya mati juga deh. Untung Pake laptop jadi filmnya tetep bisa ditonton sampai selesai meski dengan suara "lamat-lamat". Di tengah acara kita juga kedatangan kakak - kakak dari IRM yang sengaja ingin berkunjung ke RBA.

Semoga lain kali acaranya bisa lebih seru, yang nonton lebih banyak lagi dan ga pake mati lampu lagi. Makasih buat adek - adek yang sudah mau datang, maaf kalau yang kita berikan masih jauh dari yang diharapkan tapi semoga semuanya bisa bermanfaat.
=================================================

Oya, hasil lomba hari anak kemarin sudah diumumkan. Untuk melihat hasilnya tunggu di postingan selanjutnya. see uuuuuuuuuuuuuu ^^